Fahrul Hidayat dan Cut Tara Anzela Zury Juara 1 Pada Pemilihan Putera Puteri Kebudayaan Aceh 2023

Banda Aceh,  Fahrul Hidayat dan Cut Tara Anzela Zury berhasil memperoleh juara I pada ajang Putera Puteri Kebudayaan Aceh mereka merupakan salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika (PMA) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry ajang tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Putera Puteri Kebudayaan Aceh di gedung sekdakab Aceh Utara, Lhokseumawe, Minggu (5/3/2023). Ajang tersebut diikuti oleh 13 finalis putri dan 7 finalis putra, selama mengikuti rangkaian kegiatan para finalis di karantina selama 3 hari mulai dari tanggal 3-5 Maret 2023.

Pada hari pertama, para finalis wajib  melakukan registrasi ulang kemudian technical meeting dan pembekalan wawasan budaya dan dilanjutkan dengan penampilan bakat dan pada malamnya digelar gala dinner serta sashing ceremony di graha caffe yang telah panitia siapkan.Lanjut di hari kedua semua finalis mengikuti deep interview, setelah itu dilanjutkan dengan city tour ke gua jepang yang mana seluruh finalis disuguhi oleh keindahan alam Lhokseumawe yang indah.Lalu dilanjutkan dengan photoshoot all finalis dengan pakaian adat cut nyak dien dan setelah itu latihan koreo dan segala macam prosesi acara puncak yang akan dilaksanakan keesokan harinya.

Fahrul menuturkan bahwa ia telah tertarik dengan ajang tersebut karena dapat menunjang personal branding dirinya. “saya tertarik mengikuti ajang ini karena dapat menunjang personal branding diri saya”, tutur Fahrul.

Ia juga menceritakan perasaannya ketika dinyatakan sebagai juara 1 pada malam grand final pemilihan Putera Puteri Kebudayaan Aceh.Ia sangat senang dan bangga terhadap dirinya serta sangat bersyukur karena telah menggapai pencapaian yang sangat berharga dan berarti buat dirinya. “saya sangat senang dan bangga serta bersyukur karena telah mengapai pencapaian yang sangat berharga dan berarti buat saya”, katanya.

Tidak jauh berbeda dengan Fahrul, Cut Tara juga sangat tertarik dengan ajang ini, pasalnya ia telah mengikuti ajang seperti ini sebelumnya pada ajang Duta Wisata Aceh Barat. Sebelumnya ia tahu ajang ini juga dari senior dan coaching Duta Wisata Aceh Barat, yakni T.Adek Musliadi. “Awal pertama mengikuti Putera Puteri Kebudayaan Aceh ini adalah memang dari setelah pemilihan duta wisata, saya mengetahui dari senior saya dari aceh barat T.Adek Musliadi beliau adalah coaching saya.Dari situ muncul keinginan saya untuk mengikuti ajang tersebut”, kata Cut.

Siapa sangka Cut rupanya sempat merasakan gugup walaupun ini bukan kali pertama bagi dirinya mengikuti ajang seperti ini.Namun ia sangat lega karena usahanya tidak menghianati hasil. “Sempat timbul perasaan gugup, mungkin dari sebelum pemilihan. Tapi sekarang sangat sangat lega karena apa yang saya usahakan tidak menghianati hasilnya”, tambahnya. Sebelumnya Cut tidak menyangka bisa memenangkan ajang tersebut.Karena dari awal ia mengatakan di dalam hatinya “jangan berharap menang, tapi tampilkan yang terbaik”. Ternyata menurutnya Allah telah menyiapkan jalan yang lebih indah  karena ia sebelumnya ia mengikuti ajang Duta Wisata di Aceh Barat, namun ia hanya masuk dalam 5 besar saja.Kemudian dari pengalaman tersebut ia terus belajar untuk mengupgrade diri menjadi pribadi yang lebih baik dan terus berproses.

Di akhir ia juga mengucapkan syukur bisa menjadi bagian dari Putera Puteri Kebudayaan Aceh karena dipertemukan oleh bermacam karakter orang lain. “Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari putera puteri kebudayaan ini krna dipertemukan dengan orang-orang cerdas dan baik dan sangat murah hati”, imbuhnya.[]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top