Banda Aceh – FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh kembali menyerahkan mahasiswa/i dari berbagai program studi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk melaksanakan Praktik Profesi Keguruan dan Pengabdian Masyarakat (PPKPM) sebagai bagian dari peningkatan kompetensi dan kesiapan, juga sebagai pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Acara penyerahan tersebut dilaksanakan di Auditorium Ali Hasymi pada Sabtu, 20 Juli 2024. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai stakeholder kampus hingga daerah di Aceh Besar dan Banda Aceh, seperti Kepala Kantor Kemenag Aceh Besar dan Banda Aceh, para camat Banda Aceh dan Aceh Besar, kepala sekolah, madrasah dan dayah tempat mahasiswa/i melakukan PPKPM.
Ketua IDC selaku ketua penitia yaitu Dr. Aiyub, S.Ag.,M.Pd melaporkan bahwa PPKPM semester ganjil TA 2024/2025 itu 258 orang dengan rincian 253 mahasiswa melakukan KPM dan PPL (PPKPM) dan 5 orang melakukan PPL. Mahasiswa tersebut tersebar di 19 desa dalam 5 kecamatan dan 4 Dayah yang dilaksanakan selama 40 hari kerja.
“PPKPM kali ini lebih sedikit dari biasanya, hal ini dikarenakan FTK memberikan memberikan kebebasan untuk mengambil PPKPM baik dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga yang mengikuti itu 258 dengan 253 orang program PPKPM dan 5 orang program PPL dalam desa dan masa yang sudah ditentukan,” ungkapnya secara terpisah.
Plh. Dekan FTK Prof. Habiburrahim, S.Ag., M.S., M.Com., Ph.D menyampaikan bahwa PPKPM adalah intergrasi antara KPM dan PPL untuk mendukung percepatan ketuntasan perkuliahan secara cepat dan tepat dengan maksimal 8 semester sebagaimana nomenklatur kementrian. Kegiatan tersebut bukan hanya dilakukan dalam regional Aceh tapi juga luar negeri. FTK sudah menyelenggrakan PPKPM Internasional ke Turki, Malaysia, Thailand dengan jumlah total 81 mahasiswa/i.
Kepala Kantor Kementerian Agama Aceh Besar dalam sambutannya yang diwakili oleh Plh Kakankemenag Aceh Besar Khalid Wardana,S.Ag.,M.SI, manyampaikan bahwa pihaknya siap menerima berapapun jumlah mahasiswa yang ditempatkan pada madrasah -madrasah di Aceh Besar mengingat saat ini Aceh Besar merupakan kabupaten yang paling banyak madrasah baik negeri maupun swasta.
“Kita Aceh Besar punya 47 MIN, 8 MTsN, dan 6 MAN, belum lagi yang swasta dan madrasah yang ada di pesantren. Makanya kita siap menerima dengan tangan terbuka berapapun jumlah mahasiswa yang ditempatkan,” ujarnya.
Namun demikian pada kesempatan itu Khalid berharap agar kedepan penempatan mahasiswa PPKPM lebih difokuskan ke daerah-daerah terpencil di Aceh Besar seperti Pulo Aceh, Lhoong dan Lamteuba.
“Kalau penempatan di daerah terpencil seperti Pulo Aceh maka kehadirannya akan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Khalid yang juga Kasubbag TU Kemenag Aceh Besar itu.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh Salman S.Pd.I., M.Ag dalam sambutannya menyampaikan bahwa untuk menjaga kodisivitas yaitu meneysuaikan iri, membangun interaksi dengan warga sekitar meskipun dengan satpam seklipun.
PJ Kota Banda Aceh yang diwakili oleh Staff Ahli Ir. Jalaluddin, S.T., M.T dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pendidikan itu sangat penting sesuai perkembangan saat ini. Sebagaimana perkembangan Gen Z saat ini, mereka memerlukan Pendidik yang dapat mengikuti teknologi dan kemauan mereka dengan tetap menyampaikan adab dan moral.