Pada Jum’at, 16 Februari 2024, Komunitas akademisi dan para ketua program studi Pendidikan Bahasa Arab di seluruh Indonesia menyatukan kekuatan mereka melalui saluran daring, menggunakan platform Zoom sebagai wadahnya. Fokus utama pertemuan ini adalah untuk menggali lebih dalam tentang implikasi dari Permendikbud 53 Tahun 2023, sebuah agenda yang menjadi sorotan utama di kalangan pendidikan tinggi saat itu.
Diskusi yang sangat bermakna ini dipandu oleh seorang ahli di bidangnya, Prof. Dr. Hanik Mahliatussikah, M.Hum., seorang figur yang dihormati secara luas dalam komunitas Pendidikan Bahasa Arab dan juga menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab. Kehadirannya memberikan sentuhan otoritatif dan inspiratif pada acara tersebut, membawa harapan akan wacana yang mendalam dan solusi yang konstruktif.
Sebagai narasumber pada kegiatan ini adalah Singgih Kuswardana, MA., Ph.D, seorang akademisi terkemuka dari Universitas Negeri Semarang dan sekaligus sebagai Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (Prodi PBA) se-Indonesia, mempersiapkan diri dengan penuh antusiasme untuk tampil sebagai narasumber dalam sebuah kegiatan yang sangat penting.
Sebagai Koordinator Prodi PBA se-Indonesia, tanggung jawabnya bukanlah hal yang ringan. Namun, Singgih telah terbiasa dengan tanggung jawab yang melekat pada posisinya. Kegiatan yang akan dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom, Singgih membawa analisis mendalam serta wawasan yang luas mengenai topik yang dibahas. Dia menjelaskan tentang implikasi dari Permendikbud 53 Tahun 2023 dan bagaimana hal tersebut akan memengaruhi pengelolaan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab di Indonesia.
Para partisipan, dengan semangat mendiskusikan secara mendalam mengenai langkah-langkah konkrit yang harus diambil untuk mengimplementasikan aturan baru yang tercantum dalam Permendikbud 53 Tahun 2023. Adanya kerjasama antara tokoh-tokoh terkemuka dalam bidang Pendidikan Bahasa Arab ini menandai sebuah langkah monumental dalam menjawab tantangan zaman terutama dalam bidang pembelajaran Bahasa Arab. Pertemuan tersebut akan menjadi batu loncatan bagi perkembangan yang lebih lanjut dalam meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Arab di Indonesia dan menciptakan fondasi yang kokoh bagi masa depan yang lebih cerah dalam pendidikan tinggi.
Diskusi tersebut tidak sekadar menyentuh permukaan, melainkan membongkar dan mengulas setiap aspek penting yang terkandung dalam Permendikbud 53 Tahun 2023. Salah satu poin utama yang ditekankan oleh Prof. Dr. Hanik Mahliatussikah adalah perlunya pemahaman yang mendalam tentang implikasi perubahan standar nasional pendidikan tinggi dan sistem akreditasi.
Para akademisi terkemuka dan pemimpin lembaga pendidikan Pendidikan Bahasa Arab di Indonesia, termasuk Dr. Tarmizi Ninoersy, S.Pd.I., M.Ed., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, memberikan kontribusi yang berarti dalam diskusi ini. Keberadaan mereka menandakan komitmen serius untuk beradaptasi dan mempersiapkan strategi yang sesuai dengan tuntutan perubahan tersebut.
Dr. Tarmizi Ninoersy, S.Pd.I., M.Ed., menegaskan pentingnya kolaborasi lintas lembaga dalam menghadapi transformasi ini termasuk implimentasi kurikulum merdeka. Dia juga menyoroti peluang yang muncul untuk meningkatkan mutu pendidikan bahasa Arab di Indonesia melalui penerapan yang cermat dari regulasi baru ini.
Harapannya, diskusi yang dilakukan tidak hanya menjadi seremonial, tetapi akan menjadi tonggak awal bagi persiapan menyeluruh dalam menghadapi perubahan signifikan di dunia pendidikan tinggi Indonesia, khususnya dalam konteks pendidikan bahasa Arab. Dengan keterlibatan para ketua prodi dan para ahli, diharapkan bahwa langkah-langkah yang diambil selanjutnya akan membawa dampak positif yang signifikan bagi perkembangan pendidikan di Tanah Air.