Banda Aceh, 26 Juni 2024 – Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry sukse menyelenggaraan Konferensi Internasional Bahasa Arab Ar-Raniry yang pertama (KIBAR-I). Konferensi ini mengusung tema “Pentingnya Pembelajaran Bahasa Arab di Kampus dan Lembaga Pendidikan Islam” berhasil menarik perhatian para akademisi, praktisi, dan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk beberapa peserta internasional.
KIBAR-1 ini menghadirkan dua keynote speaker ternama, Syaikh Abdul Ghani Said Ali, pendiri sekaligus pengajar di Yayasan At-Tibyan-Sudan, serta Ustadz Hendri Julian, M.Ed, pendiri sekaligus pengajar pada Yayasan Zaweewa Islamic Center – Indonesia. Syaikh Abdul Ghani Said Ali menyampaikan presentasi yang mendalam tentang strategi efektif dalam pembelajaran bahasa Arab di lembaga pendidikan Islam, sementara Ustadz Hendri Julian menekankan pentingnya metode inovatif dalam pengajaran bahasa Arab di era digital.
Acara ini dilaksanakan secara hybrid, menggabungkan kehadiran fisik dan virtual, sehingga mampu menjangkau lebih banyak peserta. Tercatat sekitar 250 peserta internasional turut berpartisipasi dalam konferensi ini. Format hybrid ini memungkinkan partisipasi yang lebih luas dan fleksibel, terutama bagi mereka yang tidak dapat hadir secara langsung di Banda Aceh.
Sementara Dr. Tarmizi Ninoersy, S.Pd.I., M.Ed., selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Arab, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam suksesnya acara ini. “Konferensi ini adalah langkah awal yang penting dalam memperkuat jaringan akademik dan meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab di institusi kita. Kami berharap KIBAR-1 dapat menjadi wadah pertukaran ilmu dan pengalaman yang bermanfaat bagi semua peserta,” ujar Dr. Tarmizi.
Wakil Dekan III, Dr. Mumtazul Fikri, MA, juga memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan dimakasud, beliau menekankan pentingnya konferensi ini dalam konteks globalisasi dan modernisasi pendidikan Islam. “Bahasa Arab adalah kunci untuk memahami sumber-sumber utama ajaran Islam. Melalui konferensi ini, kita berupaya memajukan pendidikan bahasa Arab agar lebih adaptif dan relevan dengan kebutuhan zaman,” kata Dr. Mumtazul.
Acara yang berlangsung khidmad ini diisi dengan dengan 20 judul artikel prosiding dalam berbagai sesi diskusi panel, presentasi makalah ilmiah, dan workshop interaktif. Topik-topik yang dibahas mencakup metode pengajaran bahasa Arab yang inovatif, peran teknologi dalam pendidikan bahasa, serta strategi meningkatkan minat belajar bahasa Arab di kalangan generasi muda. Para peserta sangat antusias dan aktif berpartisipasi dalam setiap sesi, menunjukkan minat yang besar terhadap topik yang dibahas.
Kesuksesan KIBAR-1 diharapkan dapat menjadi pemicu untuk penyelenggaraan konferensi-konferensi berikutnya yang lebih besar dan lebih beragam. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Prodi Pendidikan Bahasa Arab FTK UIN Ar-Raniry terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan dan penelitian dalam bidang bahasa Arab. Konferensi ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan Islam di Indonesia dan dunia, serta memperkuat posisi UIN Ar-Raniry sebagai pusat unggulan dalam studi bahasa Arab dan pendidikan Islam.
Kesuksesan KIBAR-1 adalah bukti nyata dari dedikasi dan kerja keras semua pihak yang terlibat. Dengan dukungan berkelanjutan dari komunitas akademik dan masyarakat luas, Prodi Pendidikan Bahasa Arab FTK UIN Ar-Raniry akan terus melangkah maju, mencapai prestasi yang lebih tinggi, dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi dunia pendidikan.