Banda Aceh, Sabtu, 1 Juni 2024. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh mengadakan rapat penting mengenai kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE). Pertemuan ini dihadiri oleh seluruh dosen Prodi Pendidikan Matematika dan menjadi forum untuk merumuskan kurikulum yang lebih relevan dengan tuntutan dunia kerja dan perkembangan zaman.
Kurikulum OBE adalah pendekatan pendidikan yang berfokus pada hasil yang dicapai oleh mahasiswa setelah menyelesaikan program studi. Dalam implementasi OBE, perhatian tidak hanya diberikan pada penyampaian materi di kelas, tetapi juga pada persiapan lulusan agar memiliki kemampuan yang dapat langsung diterapkan dalam dunia kerja. Tujuan utama dari penerapan OBE adalah menciptakan lulusan yang siap berkontribusi secara efektif di berbagai bidang profesi.
Selama rapat, berbagai ide dan gagasan inovatif dikemukakan oleh para dosen untuk menyusun kurikulum OBE yang akan diterapkan di Prodi Pendidikan Matematika FTK UIN Ar-Raniry. Salah satu tujuan utama dari kurikulum yang dirancang adalah untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kombinasi hard skill dan soft skill. Hard skill mencakup kemampuan teknis dan pengetahuan dalam bidang matematika, sementara soft skill meliputi kemampuan komunikasi, kerja sama, dan kepemimpinan.
Kurikulum ini juga dirancang untuk mengintegrasikan TPaCK (Technological, Pedagogical, and Content Knowledge), sebuah kerangka kerja yang menggabungkan teknologi, pedagogi, dan konten pengetahuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih komprehensif dan relevan. Dengan TPaCK, mahasiswa diharapkan mampu menguasai penggunaan teknologi dalam pembelajaran matematika, memahami metodologi pengajaran yang efektif, dan menguasai konten matematika secara mendalam.
Selain itu, nilai-nilai keislaman dan etnomatematika juga menjadi bagian integral dari kurikulum OBE ini. Integrasi nilai-nilai keislaman bertujuan untuk membentuk karakter dan moral mahasiswa, sementara etnomatematika mengajarkan aplikasi matematika dalam konteks budaya lokal, memperkaya pemahaman mahasiswa tentang matematika dalam kehidupan sehari-hari dan memperkuat identitas budaya mereka.
Dr. Nuralam, Ketua Prodi Pendidikan Matematika, menjelaskan bahwa perbedaan utama antara kurikulum OBE dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) terletak pada standar kompetensinya. “KKNI harus lebih distandarisasi, sementara pada kurikulum OBE, standarnya lebih adaptif. Sehingga kurikulum OBE lebih bisa diakui di dunia kerja,” ujarnya. Adaptabilitas ini memungkinkan kurikulum OBE untuk lebih responsif terhadap perkembangan dan kebutuhan pada dunia kerja yang terus berubah sesuai zamannya.
Perancangan kurikulum OBE ini bertujuan untuk mempersiapkan lulusan yang adaptif dalam dunia kerja, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Perkembangan zaman yang cepat menuntut setiap individu untuk memiliki lebih dari satu keahlian. Oleh karena itu, lulusan yang dihasilkan diharapkan memiliki kemampuan tambahan yang membuat mereka lebih kompetitif di dunia kerja.
Selain mempersiapkan lulusan untuk memasuki dunia kerja, kurikulum OBE juga dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, baik di tingkat magister hingga doktoral. Dengan demikian, lulusan Prodi Pendidikan Matematika FTK UIN Ar-Raniry diharapkan tidak hanya siap kerja tetapi juga memiliki dasar yang kuat untuk melanjutkan pendidikan mereka ke tingkat yang lebih tinggi.
Secara keseluruhan, kegiatan rapat kurikulum OBE ini mencerminkan komitmen Prodi Pendidikan Matematika FTK UIN Ar-Raniry untuk terus berinovasi dan memastikan bahwa kurikulum yang diterapkan relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan adanya kurikulum OBE ini, diharapkan lulusan Prodi Pendidikan Matematika FTK UIN Ar-Raniry dapat menjadi individu yang kompeten, berintegritas, dan siap menghadapi berbagai tantangan di dunia kerja dan akademik.